Bicara Dengan Bintang III
Di sini, di ruang kamarku yang sepi
aku merenung jauh ke luar jendela
terlihat langit hitam pekat
sepi, tanpa nyanyian sang cengkerik
aku cuba mencari dan menerka
di manakah sang bintang menghilang?
di saat aku terasa ingin berbicara dengannya
meluahkan rasa pedih yang mencarik hati
ingin aku menangis kepada sang bintang
melihat redup wajahnya, menatap senyum manisnya
moga keredupan pandangannya
melenturkan amarahku yang kian membara
merawat kembali hati yang rawan
penawar kepada segala bisa jelatang
yang sekian lama bercambah, dan meracik luka di hati
mutiara jernih mengalir hangat
laju, tanpa dapat diempang lagi,
dan malam yang sepi ini
aku sekali lagi sendirian
merintih rindu yang tak mungkin
ada pengubatnya..................
Monday, May 12, 2008
Bicara Dengan Bintang 2
aku ingin bicara pd sang bintang yang tertawa kecil dengan kerdipan indah dan nyatakan kerinduan yang acapkali bertamu di atma kalbuku
aku ingin bicara pada sang rembulan yang sering tersenyum malu memantulkan cahaya pada lopak yang jernih dan nyatakan kasih yang kian mekar memenuhi ruang hatiku
aku ingin bicara pada sang awan yang putihnya selembut kapas memeluk mesra sang langit biru dan nyatakan luahan hatiku seindah sebuah puisi cinta
aku ingin bicara pada sang angin yang sabar dan lembut mengusap pipi bersama kawanan burung, bernyanyi riang dan nyatakan betapa istimewanya perasaan yang tercipta tika ini, saat ini............
aku ingin bicara pada sang rembulan yang sering tersenyum malu memantulkan cahaya pada lopak yang jernih dan nyatakan kasih yang kian mekar memenuhi ruang hatiku
aku ingin bicara pada sang awan yang putihnya selembut kapas memeluk mesra sang langit biru dan nyatakan luahan hatiku seindah sebuah puisi cinta
aku ingin bicara pada sang angin yang sabar dan lembut mengusap pipi bersama kawanan burung, bernyanyi riang dan nyatakan betapa istimewanya perasaan yang tercipta tika ini, saat ini............
Subscribe to:
Posts (Atom)